Sabtu, 19 Juni 2010

Tugas Komputer Bpk. Indra Gunawan_III


1. Latar Belakang

Hasil survei kesehatan nasional dalam kurun waktu 10 tahun terakhir menunjukkan 60-70% prevalensi kesehatan gigi di Indonesia dalam tingkatan buruk. Umumnya terjadi pembusukan gigi dan gigi berlubang. Maka, tak heran jika gigi permanen tanggal semakin meningkat. Hal ini tak hanya mengganggu penampilan tetapi juga membuat kegiatan menguyah terasa tak nikmat bahkan menyakitkan.



Sejak lama masalah ini diatasi dengan penggunaan gigi palsu. Namun, metodenya yang sederhana sering bikin repot. Mulai dari harus sering gigi palsu dicopot untuk dibersihkan atau malah copot lantas tertelan. Solusi lain, pada saat sekarang ini, teknologi kedokteran berkembang pesat dengan ditemukannya metode Penanaman Gigi (dental implant), yaitu suatu pengganti gigi asli yang ideal, dengan penanaman akar gigi tiruan dengan bahan metal, mempunyai sifat & bentuk yang menyerupai gigi asli, seperti gambar disamping dan dibawah ini :



1.1. Definisi DENTAL IMPLANT:

Menurut Neo Tee Khin, salah satu ahli gigi implan di klinik Bedah Gigi Henry Lee di Mount Elizabeth Medical Centre, Singapura, dental implant adalah penanaman gigi palsu yang terbuat dari logam titanium murni yang bersifat biocompatible, maksudnya, menurut pengajar di National University of Singapore itu, implan dapat diterima dan terintegrasi dengan baik dalam tubuh manusia, tanpa komplikasi atau reaksi penolakan dari jaringan tubuh. Hal ini penting sebab implant ditanam pada rahang dan gusi untuk menggantikan akar gigi asli yang tanggal.

Secara umum, pengertian Dental implant adalah akar gigi tiruan yang dilentakkan di dalam rahang untuk menyangga gigi pengganti atau bridge (gigi tiruan yang menggantikan satu atau dua mahkota klinik gigi asli yang hilang). Dental implant adalah pilihan yang ideal untuk mendapatkan kesehatan mulut secara menyeluruh bagi orang yang telah kehilangan satu atau beberapa gigi karena penyakit periodontal, trauma atau alasan lain. Berikut gambar seseorang yang telah menggunakannya :

sebelum dipasang mahkota implant setelah dipasang mahkota implant

1.2. Indikasi dan Kontra Indikasi DENTAL IMPLANT:

1.2.a. Indikasi dental implant :

· Rahang atas dan rahang bawah harus mempunyai lengkung yang baik sehingga orientasi cukup memuaskan untuk penanaman implant dental.

· Rongga sinus pada rahang atas atau saraf pada rahang bawah harus terletak pada posisi tidak akan menggangu penemapatan implan dental.

· Ketebalan tulang harus cukup adekuat untuk memberi dukungan implan dental.

· Pasien perduli terhadap kesehatan mulutnya dan dapat membersihkan sendiri implan dental.

· Pasien tidak mempunyai kelainan sistemik.

1.2.b. Kontra Indikasi dental implant :

· Kelainan pathologis pada tulang rahang .

· Penyakit kelenjar ludah.

· Radiasi terapi untuk perawatan kanker.

· Umur pasien dan status gizi.

· Penyakit yang berhubungan dengan metabolisme. yaitu : Kencing manis, Hyperthyroidism.

· Kelainan Darah. yaitu.: anemia, kelainan pembekuan darah.

2. Beberapa Alat Standar Internasional untuk Dental Implant

2.1. Pre-Vacuumed

Brangkas untuk mensterilkan alat. Memastikan alat-alat yang akan dipakai steril dan bersih. Semua peralatan kedokteran dibungkus rapi sampai saat akan digunakan, sebelum dilakukan pengecekan ruangan dan semua alat alat telah dibersihkan setiap hari dan sesudah pemakaian.






2.2. Digital X-Ray

Sistem digital x-ray yang menghasilkan foto panoramik dan cephalometrik yang bersih, memungkinkan diagnosis secara cepat dan tepat dan mengeliminasi 90% dari radiasi yang diberikan oleh mesin x-ray pada umumnya. Alur kerja praktek diefisienkan dan komunikasi dengan pasien dan pekerja ditingkatkan. Peranti lunak gambar mempermudah analisa dengan beberapa kemampuan canggih memproses gambar. Dengan kontras dan kecerahan untuk pembesaran dan tampilan layar penuh, sejumlah alat-alat yang tersedia untuk membantu anda mendapatkan hasil maksimal dari radiograf anda.




2.3. Kamera Intra-Oral




Operator yang dilengkapi dengan teknologi kamera intra-oral yang membantu meningkatkan pemahaman terhadap diagnosa dokter gigi dan pengobatan yang dianjurkan. Seketika menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi yang tajam dan jelas dengan kualitas gambar yang natural. Gambar akan langsung ditampilkan dan gambar membantu komunikasi dengan pasien sewaktu berdiskusi mengenai rencana perawatan. Alat ini juga mampu mendokumentasikan hasil perawatan berdasarkan perbandingan gambar sebelum dan sesudah. Perincian yang mungkin dilewati oleh cermin ujian standar diambil secara permanen. Gambar pasien kemudian disimpan dalam komputer untuk menyediakan catatan perawatan, dicetak sebagai alat komunikasi kepada pasien, spesialis lain, laboratorium atau perusahaan asuransi.




2.4. Bahan Porselen

Nobel Procera (Swedia)

Sistem Nobel Biocare NobelProcera™ dikembangkan untuk restorasi gigi

individual. Dengan menggunakan teknik scanning terkini, CAD/CAM dan akurasi yang tinggi dipastikan akan diperoleh hasil yang sempurna. Dengan menggabungkan teknologi NobelProcera™ dan penggunaan alumina dan keramik zirconia, Nobel Biocare menyediakan solusi estetik yang telah digunakan selama 20 tahun dan 15 tahun penelitian.




IPS Empress (Swiss)

IPS e.max adalah sistem modern dan inovatif yang dapat digunakan semua kasus indikasi keramik mulai dari mahkota veneer tipis sampai mahkota jembatan dengan 10 satuan. IPS e.max menawarkan pemulihan estetik yang sempurna dengan kekuatan mekanik yang tinggi. Lithium disilicate (LS2) dipakai untuk mengembalikan gigi bagian depan dan belakang. Zirconium oxide keramik IPS e.max adalah materi pilihan untuk restorasi yang lebih besar seperti mahkota jembatan gigi belakang, yang menahan tekanan kunyah besar. Lebih dari 33 juta restorasi di seluruh dunia telah menggunakan leucite glass-ceramic. Sistem ini memperoleh reputasi yang bagus karena hasilnya yg alami dan tahan lama serta standar kualitas yang tinggi.


2.5.Cone Beam CT

Teknologi Cone Beam CT dalam perencanaan perawatan implan gigi. CT scanner menghasilkan gambar rahang pasien dalam tiga dimensi dan memungkinkan prediksi hasil operasi untuk menyempurnakan hasil akhir. Prediksi ini akan mempersingkat waktu operasi dan juga mengurangi sakit dan bengkak setelah operasi. Radiasi dari cone-beam CT scanner dipastikan jauh lebih kecil dari grade CT scanner yang biasanya dipakai rumah sakit.

3. Prosedur Pemasangan, Jenis, Penggunaan, dan Perawatan Dental Implant:

Penanaman implan dental memerlukan prosedur bedah, dilakukan dengan anestesi lokal dan di tanamkan pada rahang selama 3-5 bulan untuk selanjutnya dipasangkan mahkota gigi. Pemasangan implan gigi secara keseluruhan memakan waktu lebih kurang 4 sampai 9 bulan tergantung jumlah dan kualitas tulang yang tersedia. Diperlukan waktu agar tulang tumbuh disekitar implan gigi. prosedur yang digunakan bermacam-macam termasuk tindakan bedah dan membuat gigi tiruan.

Proses pemasangannya memang rumit, tetapi sangat cepat. Cukup satu jam sejak pasien dibaringkan di kursi operasi. Dokter sudah memiliki rencana operasi yang matang lewat teknologi komputer. Mula-mula mulut pasien akan dipetakan dengan alat CAT-scan, sehingga pembuatan gigi palsu dan tulang rahang dapat dilakukan secara cepat dan akurat karena ukuran rahang dan gigi didapat secara tepat. Apa yang terjadi setelah pembedahan? Prosedur pemasangan implan gigi dapat dilakukan dengan bantuan anestesi lokal dengan atau tanpa sedasi. Pasien tidak merasakan rasa sakit pada saat prosedur ini dilakukan. Setelah 3 atau 4 jam, efek anestesi akan berkurang dan pasien merasa sedikit tidak nyaman. Ketidaknyamanan yang dirasakan bervariasi antar individu, tetapi kebanyakan pasien tidak merasakan ketidaknyamanan yang berlebihan.

“Dengan citra tiga dimensi rahang pasien yang lengkap tersebut, pemasangan sekrup sekaligus gigi palsu dilakukan dengan cepat,” tutur sesama ahli implan, Ansgar C. Cheng. Bandingkan dengan implan zaman dulu yang bisa berlangsung selama empat hingga sembilan bulan karena gigi harus berulang kali disesuaikan. Dengan CAT-scan, implan terpasang dengan baik tanpa perlu mengganggu gigi-gigi sehat lainnya. Proses pemasangan dental Implant, secara garis besar ada 3 langkah prosedur, yaitu 2 tahap prosedur bedah dan 1 tahap pemasangan makhota tiruan. Berikut sketsa pemasangan mahkota tiruan Dental Implant ;




Langkah 1:

Meletakkan Implan Gigi


Ahli bedah mengangkat jaringan gusi dan meletakkan fixtura ke dalam tulang rahang. Gusi dikembalikan ke posisi semula dan dijahit. Tidak terdapat rasa ketidaknyamanan yang berlebihan setelah prosedur ini.


Langkah 2:

Periode Osteointegrasi

Selama 3 bulan, tulang akan menempel dengan sendirinya pada fixture implan gigi yang telah ditanam. Proses ini disebut osteointegrasi. Kadang-kadang dipasang gigi tiruan sementara agar tidak mempengaruhi penampilan.


Langkah 3:


Memasang Abutment

Apabila proses osteointegrasi telah selesai, ahli bedah akan memasang abutment. Abutment menutupi gusi dan menyangga gigi palsu.




Langkah 4:

Pemasangan Gigi Palsu

Gigi palsu tertanam di tulang dan gusi dan akan terlihat dan berfungsi seperti gigi asli.


3.1. Bius Lokal (anestesy)

Dalam sekali proses sebanyak 14 gigi bisa ditanam dengan gangguan yang sangat minim. Pasien tidak perlu disayat atau dijahit, hanya dibius lokal dan tidak sakit. Setelah beberapa saat, pasien bias kembali beraktivitas seperti sediakala. Salah satu pasien, Madam Lee usai melakukan proses implan gigi bisa langsung menggigit buah pepaya yang disodorkan oleh dokter Neo Tee Khin.

Melihat teknik pembedahan dan waktu dental implan ini, Neo menjamin sebagian besar pasien dengan beragam kondisi bisa ditangani dengan aman.

Namun, bagi pasien dengan gangguan ginjal, diabetes melitus, hipertensi, dan jantung memerlukan catatan medis yang memungkinkan dilakukan tindakan operasi.

“Hanya saja wanita hamil tidak disarankan menjalani prosedur ini. Hal ini diberlakukan demi keamanan bayi. Karena beberapa obat, entah itu bius atau antibiotika, harus dikonsumsi saat operasi dan demi mencegah terjadinya infeksi usai operasi,” ujar dokter Helena Lee yang ikut memberikan penjelasan.

Helena Lee adalah jebolan Universitas London yang ahli dalam operasi implan gigi dengan kondisi tulang rahang tipis, seperti gambar dibawah ini ;

Gambar gigi dengan tulang rahang yang tipis ;

3.2. Jika Dental Implant tidak berhasil baik

Biasanya kegagalan implan dental terjadi karena tulang gagal menyatu dengan silinder. Pada kasus ini, biasanya implan dilepas, tulang dibersihkan kembali, kemudian dimulai prosedur awal kembali setelah satu atau dua bulan kemudian. Jika implan menjadi longgar (jarang terjadi) bisa dicopot dan diganti dengan yang baru.

3.3. Resiko pemasangan dental implant

Selain memberikan hasil yang memuaskan, dental implant juga dapat menyebabkan komplikasi. Karena adanya tindakan bedah, sangat mungkin terjadinya kegagalan implant. Perawatan implant dapat gagal bila terjadi infeksi. Bila kita mempunyai kebiasaan menggigit-gigit gigi, dapat memberikan tekanan berlebihan pada implant yang dapat menyebabkan keausan tulang dan dapat menyebabkan pecahnya implant.

Bila implant diletakkan pada rahang bawah, kita harus berhati-hati karena syaraf yang melewati rahang bawah dapat terluka ketika dilakukan pengeburan tulang maupun pada saat penanaman implant. Hal ini dapat menyebabkan kesemutan atau bahkan mati rasa. Bila implant diletakkan pada rahang atas, resiko yang mungkin terjadi adalah pengeburan tulang yang berlebihan mencapai sinus atau rongga hidung, sehingga dapat menyebabkan infeksi.

Sebagaimana pembedahan lain, pembedahan implan dental juga beresiko. Tapi, masalah ini jarang terjadi dan memang mudah untuk diatasi. Ini meliputi :

· Infeksi di sekitar pemasangan implant dental.

· Cedera atau kerusakan di sekitar implan, misal gigi tetangga, pembuluh darah atau rongga hidung.

· Kerusakan saraf, menimbulkan rasa sakit, kadang kebas, di gigi asli, bibir atau dagu.

· Masalah sinus. Terutama kalau implan dental dipasang di rahang atas.

3.3. Beberapa tipe dental implant yang digunakan saat ini

3.3.a. Endosteal (di dalam tulang):

Ini adalah tipe yang paling umum digunakan sebagai dental implant. Masing-masing implant menyangga satu atau beberapa gigi. Tipe dental implant seperti ini biasanya digunakan sebagai alternatif untuk pasien yang menggunakan bridge atau protesa lepasan.

3.3.b. Subperiosteal (di atas tulang):

Tipe ini diletakkan di atas rahang dengan tonggak berkerangka metal dan menonjol di gusi untuk menyangga protesa gigi. Tipe ini biasa digunakan pada pasien yang tidak dapat memakai protesa konvensional dan memiliki ketinggian tulang pendukung gigi yang minimal.

3.4. Macam-macam penggunaan Dental Implant

3.4.a. Menggantikan satu gigi

Jika kita mengalami kehilangan hanya satu gigi, satu implant dan mahkota gigi tiruan dapat menggantikannya. Dental implant akan menggantikan gigi yang hilang sekaligus akarnya.


3.4.b. Menggantikan seluruh gigi

Sama halnya seperti bila hanya terdapat beberapa gigi yang hilang, bila kita kehilangan seluruh gigi kita, maka perawatan menggunakan implant untuk mendukung full bridge dan full protesa dapat dijadikan pilihan.







3.4.c. Menggantikan beberapa gigi

Bila terdapat beberapa gigi yang hilang, implant yang mendukung full bridge atau full protesa dapat dijadikan pilihan.


3.4.d. Sinus tambahan

Kunci sukses dalam perawatan dental implant adalah jumlah dan kualitas yang memadai dari tulang yang akan digunakan untuk menempatkan implant. Rahang atas bagian belakang biasanya merupakan area yang sulit untuk meletakkan dental implant dikarenakan kurangnya jumlah dan kualitas tulang dan dekatnya jarak rahang terhadap sinus. Pembuatan sinus tambahan dapat membantu menyelesaikan masalah dengan cara menaikkan dasar sinus dan menumbuhkan tulang untuk penempatan dental implant.


3.4.e. Modifikasi ridge (lingir atau jaringan yang menonjol)

Kelainan bentuk pada rahang atas maupun rahang bawah dapat menyebabkan kurangnya tulang yang akan digunakan untuk menanam implant. Untuk menyelesaikan masalah ini, gusi dibuka sehingga dapat memperlihatkan tulang yang mengalami kelainan. Kelainan tulang ini kemudian diisi dengan tulang atau pengganti tulang untuk membangun kembali ridge.

3.5. Kelebihan penggunaan Dental Implant dibandingkan dengan Protesa Gigi atau Bridge

3.5.a. Dari segi estetis, dental implant memberi hasil yang memuaskan. Dental implant nampak dan terasa seperti gigi asli.

3.5.b. Berbeda dengan bridge, implant tidak membutuhkan gigi tetangga sebagai penyangga. Hal ini sangat menguntungkan karena tidak adanya kerusakan akibat preparasi gigi tetangga yang akan digunakan sebagai pendukung seperti halnya pada bridge.

3.5.c. Dental implant memungkinkan kita untuk makan dan berbicara dengan nyaman dan penuh percaya diri.

3.5.d. Tingkat keberhasilan dental implant sangat tinggi.
3.5.e.
Perawatan implant yang baik dapat menambah daya tahan implant hingga mencapai 25 tahun.

3.6. Keuntungan Secara Umum dari Dental Implant

3.6.a. Kenyamanan

Gigi tanam dapat mengurangi ketidaknyamanan akibat pemakaian gigi palsu. Anda tidak perlu menutup mulut ketika tertawa karena takut gigi palsu anda lepas.

3.6.b. Gigi pengganti yang tahan lama

Alaminya, tiap perawatan memiliki kondisi yang unik yang bias mempengaruhi keawetan gigi pengganti dan tidak ada barang buatan manusia yang bisa tahan selamanya. Akan tetapi, kebanyakan pasien yang menjalani tanam gigi = bisa mengharapkan gigi pengganti yang lebih tahan lama.

3.6.c. Makan lebih nyaman

Rata-rata pasien pemakai gigi palsu yang sempurna merasakan 15-20 persen efisiensi dibandingkan orang dengan gigi asli. Dengan mengecilnya tulang rahang, efisiensi mengunyah jauh berkurang, membuat anda susah makan makanan tertentu. Lain halnya dengan gigi tanam, perawatan ini dapat memulihkan efisiensi mengunyah seperti mempunyai gigi asli. Hal ini membuat anda dapat menikmati makanan favorit anda dengan percaya diri dan tanpa rasa sakit.



3.6.d. Meningkatan Kemampuan Berbicara

Dengan gigi palsu, gigi dapat bergeser di sekitar mulut. Otot muka menjadi tegang karena mencoba menahan gigi palsu. Hal ini sering menimbulkan suara yang tidak jelas, bunyi klik pada saat berbicara. Gigi yang ditanam akan membuat anda bisa berbicara dengan santai dan dengan nada yang alami.




3.6.e. Keuntungan yang besar

Walaupun perawatan tanam gigi lebih mahal dibandingkan perawatan lain, perawatan ini merupakan investasi yang bagus untuk jangka waktu lama karena gigi pengganti dapat bertahan lama. Perawatan lain seperti gigi tiruan jembatan dan gigi palsu biasanya memerlukan penyesuaian dan penggantian secara rutin.



3.6.f. Meningkatkan penampilan


Apabila anda kehilangan gigi, tulang rahang mulai mengecil dan membuat wajah kelihatan lebih tua. Tanam gigi dapat menghentikan proses ini.





3.6.g. Meningkatkan rasa percaya diri

Tanam gigi dapat meningkatkan rasa percaya diri dan anda akan merasa bangga akan diri sendiri. Banyak pasien yang telah menjalani perawatan ini juga mengungkapkan hal yang sama. Anda bisa mendapatkan hampir semua hal-hal yang bisa anda lakukan dengan gigi asli, memberikan anda kepercayan diri.

3.7. Berapa lama Dental Implant dapat bertahan

Tanam gigi tidak rentan terhadap pengeroposan tetapi hal ini bisa menyebabkan masalah gusi apabila tidak dirawat dengan baik. Seperti alnya gigi asli, gigi yg ditanam perlu dibersihkan dan dicekkan kepada okter gigi secara rutin. Apabila gigi dijaga dengan benar, kebanyakan bagian sekrup titanium akan bertahan seumur hidup, walaupun sarung atau alat-alat ang diperlukan untuk gigi tanam perlu diganti apabila sudah lama.

Sebagai perbandingan, apabila anda memiliki gigi yang hilang dan memutuskan untuk menggantikannya dengan gigi tiruan jembatan, anda dapat memperkirakan bahwa gigi tiruan jembatan perlu diganti setiap 15 tahun (dengan perhitungan sederhana). Dibandingkan dengan menggunakan gigi tanam, mengganti gigi tiruan jembatan berkali-kali membutuhkan biaya sampai 4 atau 5 kali lipat daripada gigi tanam. Belum lagi harus dipikirkan apabila gigi yang dipakai untuk mendukung gigi tiruan jembatan akan menimbulkan masalah lain dengan berjalannya waktu.

3.8. Perawatan Dental Implant

Cara merawat implant sama saja dengan cara merawat gigi asli. Lakukanlah penyikatan gigi dan flossing (pembersihan gigi menggunakan benang khusus) detiap hari. Pada masa awal perawatan, kita harus melakukan check up ke dokter gigi setiap tiga bulan sekali namun pada akhirnya check up rutin hanya perlu dilakukan setiap 6 bulan sekali. Adakalanya, pasien berumur sering mengekspresikan keluhan mereka tentang gigi tanam. Sebelum melakukan perawatan, dokter akan bisa mengevaluasi sejarah kesehatan pasien dan kondisi gigi.


4. Biaya Pemasangan DENTAL IMPLANT:

Tentu saja untuk kualitas yang di atas rata-rata ini sebanding dengan uang yang harus dikeluarkan dari saku kita. Untuk biaya CAT-scan saja, kita harus menyediakan uang Rp3 juta-Rp6 juta. Untuk pemasangan 12 sampai 14 gigi membutuhkan biaya Rp177 juta. Jadi, kalo dihitung-hitung sekitar satu gigi membutuhkan biaya Rp18 juta hingga Rp 30 juta.

Memang, biaya yang harus dikeluarkan untuk implan gigi ini masih relatif mahal dibandingkan dengan penggantian gigi konvensional yang lama dan menyakitkan. Namun, metode tersebut tentunya memberi banyak keuntungan. Salah satunya adalah bahwa gigi yang berdekatan akan tetap terlindungi.

Sebagai gambaran, pada penggantian gigi konvensional, ada satu teknik yang dilakukan dengan metode jembatan (bridge work). Teknisnya, gigi yang berdekatan dengan lokasi gigi tanggal sedikit dikorbankan untuk mengaitkan gigi baru. Dengan begitu, akan terbentuk sebuah ‘jembatan’.

Kondisi tersebut tidak dijumpai pada implan gigi. Sebab, pada gigi yang ditanam, penggantian tersebut tidak akan mengorbankan dua gigi yang saling berdekatan. Implan gigi berdiri sendiri. Keadaan ini tentu saja menguntungkan pasien dan dokter, terutama dalam hal perawatan gigi.


5. Kesimpulan

Sekian yang dapat saya tulis kali ini mengenai Dental Implant. Semoga bisa menjadi referensi dan pembelajaran bagi kita semua, terutama diri saya sendiri agar lebih mengerti lagi segala hal tentang Dental Implant. Kurang lebihnya mohon maaf, Terima Kasih.


6. Daftar Pustaka (Web Page)

Artikel:

www.google.com

www.1000senyum.wordpress.com

www.gigijhosua.wordpress.com

www.shehae.blogspot.com

www.iosc.com.sg

Gambar:

www.1000senyum.wordpress.com

www.dentistry2day.blogspot.com

www.geocities.com/sjuhada/gigitiruan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar